Saturday 26 November 2016

Tips Traveling ke Xi'an & Shanghai, CHINIA

TIPS TRAVELING KE XI'AN & SHANGHAI
Created by Jatidiri Ono


Hi teman-teman! Ini adalah post kedua saya tentang trip Mainland China Oktober - November 2016 kemarin. Postingan sebelumnya tentang Beijing ada di link berikut 
http://www.melancongcoy.com/2016/11/tips-traveling-ke-beijing-china.html
Sebelumnya sudah saya ceritakan tentang tips umum berkunjung di Cina daratan dan Beijing. Kali ini sesuai janji saya sebelumnya, saya akan share beberapa hal tentang Xi'an dan Shanghai.


Xi'an

Kami berangkat menuju Xi'an dari Beijing dengan menggunakan Bullet Train. Ibaratnya Shinkansen-nya Cina lah ya. Beda beda mirip hahaha. Perjalanan memakan waktu 5 jam. Memang lama, tapi kalau teman-teman lihat di peta...jaraknya ternyata sangat jauh, lebih dari 1.000 km. Mungkin kira-kira seperti Jakarta ke Bali. Hal lucu yang kami temukan dari Bullet Train ini karena tidak seperti di Shinkansen yang ada Smoking Area-nya, di Bullet Train ini tidak ada sama sekali. Jadi, setiap kereta yang berhenti selama 2-3 menit di stasiun tertentu, para penumpang yang merokok langsung keluar ke peron untuk merokok kemudian akan dipanggil lagi oleh pramugarinya kalau pintu kereta akan ditutup.

Ingat gak pelajaran Sejarah dulu tentang Jalur Sutera? Xi'an adalah titik timur dari perjalanan jalur ini. Gak heran kota yang sudah berumur 1.300an tahun ini cukup diverse dan kental dari segi budaya. Kami sampai di Xi'an North Station pada saat sore menuju malam dan menginap di hostel dekat daerah Drum Tower. Cuma 15-20 menit berjalan kaki menuju Muslim Quarter yang terkenal itu, jadinya tiap malam kita selalu ke sana melihat jajanan kuliner Xi'an yang unik-unik. So far makanan Xi'an sepertinya yang paling familiar dengan lidah Indonesia karena bumbu yang berlimpah-limpah. Tapi harus hati-hati kolesterol hahaha Contohnya saja sate domba yang tusukannya segede-gede tebu hahaha (tapi enak lho, mesti coba)

Karena keterbatasan waktu, di Xi'an sendiri kami cukup menghabiskan waktu selama 4 hari 3 malam dengan highlight mengunjungi Terracota Museum. Kami mengambil paket tur dari hostel, sepertinya cukup umum kok disediakan di banyak hostel/hotel. Harga full day tour sendiri dimulai dari harga Rp 200.000 kalau dirupiahkan ya... Cukup worth it kok karena termasuk guide, transport yang lokasinya cukup jauh, include tiket masuk beberapa spot dan makan siang. Untuk kota Xi'an-nya sendiri, saran saya coba kelilingi tembok Xi'an dengan menyewa sepeda di atas, menghemat tenaga sekaligus menikmati pemandangan kota Xi'an.

Jangan khawatir untuk transportasi karena Subway di sana lumayan mudah dipelajari kok dan menjangkau banyak spot wisata di dalam kota Xi'an itu sendiri. Untuk cuaca, waktu itu hampir setiap hari hujan. Yang penting bawa terus payung, gak akan masalah sih. Suhunya sendiri hampir mirip dengan Beijing pada saat itu, tapi biar lebih yakin, sering-sering cek aplikasi Apple Weather atau Accuweather ya.



Shanghai.

Kami bertolak ke Shanghai dengan menggunakan maskapai budget Spring Airlines. Kenapa pesawat? Karena ternyata bisa dapat lebih murah daripada bullet train yang harganya bisa sejuta sendiri hehehe Ada hal yang menarik di penerbangan Cina, kita dilarang membawa lighter ataupun power bank yang kapasitasnya sangat besar meskipun sudah diletakkan di dalam tas. Jangan main-main dengan peraturan ini karena antrian xray-nya sendiri cukup tegas dan detail dan antriannya hampir memakan waktu lebih dari setengah jam sendiri.

Untuk masalah suhu, Shanghai tidak sedingin Xi'an, apalagi kalau dibandingkan dengan Beijing. Shanghai merupakan kota termaju di Cina daratan, semuanya lengkap ada di sana. Kami stay di daerah Zhongshan Park dan berpindah lagi ke daerah Jing'an Park. Kami pribadi sih lebih menyarankan untuk tidak stay di daerah Pudong karena jauh dari banyak tempat dan kurang bisa merasakan keaslian dari Shanghai itu sendiri.

Shanghai ternyata di luar ekspektasi kami semua, ternyata kota ini sangat nyaman dan ada charm tersendiri. Awalnya kami mengira tidak akan beda jauh dengan Hongkong, namun ternyata salah banget hehehe. Shanghai sendiri memiliki banyak karakter, mulai dari kota tua-nya, daerah French Concession-nya yang menarik, tempat hip di Xintiandi sampai daerah ultramodern di Pudong, yang gak heran pernah dijadikan setting film Her.

Untuk transportasi, subway cukup jelas informasinya dan mencakup banyak tempat. Untuk taksi pun kebanyakan sudah menggunakan argo. Uber di sini bisa digunakan tapi ribet karena harus menggunakan account Weibo (FB-nya di sana) terlebih dahulu.

Untuk kuliner, terutama yang nonhalal, saya menyarankan untuk menyicipi kedai/restoran franchise yang bernama Xiaoyang yang menyajikan fried dumpling. Selain itu, ada Haidilao. Selain karena hotpot-nya yang enak, namun tempat ini sangat.....sangat unik. Bayangkan saja, sambil menunggu, sudah disediakan meja-meja board games dan........nail salon hahaha.

Untuk list-list attraction, cukup subjektif sebenarnya. The Bund bagus tapi sangat touristy, saya sendiri lebih senang daerah French Concession, Tianzifang dan Xintiandi. Mungkin bisa cek apps Google Trips, website China Travel Guide atau Lonely Planet yang sangat membantu sekali untuk merencanakan itinerary.


Tips singkat Shanghai:
1. Jangan hanya berkeliling di kota Shanghai saja. Bisa juga kunjungi water towns seperti Zhujiajiao, Tongli atau Suzhou. Atau bisa juga daytrip mengunjungi Hangzhou. Saat itu kami lumayan half day trip ke Zhujiajiao, ibaratnya seperti Venice tapi oriental. Untuk ke sana cukup menggunakan bus berwarna pink yang berlokasi di selatan People's Park, ambil rute terakhir yang menuju Zhujiajiao.
2. Untuk penggemar kereta, bisa coba Maglev train kereta tercepat di dunia yang menghubungkan Pudong Airport menuju stasiun Longyang Rd, vice versa. Kalau siang hari, bisa mencapai top speed sampai 400an km/hour. 30 kilometer hanya 5-10 menit saja.
3. Subway di seluruh Cina sepertinya memberlakukan x-ray check, supaya memudahkan, lebih baik membeli metro card seperti EZ Link di Singapore. Sangat berguna terutama di saat peak hour yang sangat heboh ditambah dengan cek x-ray hehehe.
4. Lagi-lagi maklumi saja perlakuan dari para lokal. Sabar-sabar! Hahahaha Orang-orang di Shanghai tapi lumayan gak judes-judes banget kok. Dibawa enjoy aja.

Semoga dapat bermanfaat dan menginspirasi teman-teman BD sekalian untuk traveling ke Xi'an dan Shanghai. Untuk foto-foto yang lebih banyak dan detail mungkin bisa dilihat di account instagram saya di www.instagram.com/identityono


Muslim Street Quarter - Xi'an.

Xi'an City Wall.

Xi'an City Wall.

Himalayas Centre - Shanghai.

Muslem Street Quarter - Xi'an.

Terracota Museum - Xi'an.

Zhujiajiao.


#BDChina #BDCina #BDBeijing #BDXian #BDShanghai #MelancongCoy



Ingin tulisanmu di Publish di melancongcoy.com ? kirimkann tulisan cerita perjalananmu ke email melancongcoy@gmail.com dengan subjek "Tulisan Pelancong".

Jalan - Jalan Hemat Keliling London!

"JALAN-JALAN HEMAT KELILING LONDON!"



Siapa yang tidak mau jika diberi kesempatan conference sekaligus berlibur ke negara impian?

Siapa yang tidak mau berlibur saat musim dingin di London?

Yes, semua itu baru saja saya lakukan di Negara yang menjadi impian saya yaitu, Inggris tepatnya di kota London. Selama 6 hari saja berada di kota yang katanya cukup mahal ini untuk mengeksplor semua yang ada di dalamnya.

London adalah kota yang sangat cantik, artistik, dan indah menurut saya. Arsiterktur bangunan lama yang megah dan detil membuat saya semakin jatuh hati untuk tinggal di kota ini.

Alhamdulillahirabbilalamin, saya di beri kesempatan untuk melihat dan merasakan nikmatnya kota ini.

Perjalanan dimulai dari Jakarta transit di Kuala Lumpur dan langsung menuju London Heathrow, jika ditotal saya menghabiskan 17 Jam di perjalanan dari Jakarta menuju London. Saya menggunakan maskapai Negara tetangga dan ternyata wow cukup hebat dengan fasiitasnya dan pesawatnya 2 tingkat.

Setelah perjalanan yang cukup melelahkan, akhirnya saya tiba di Heathrow! Bandara ini sangat besar dan memilik 5 terminal, saya turun di terminal 4 yang merupakan terminal internasional. Bandara ini sudah terhubungan dengan kereta bawah tanah yang disebut “tube” di London.


Day 1
Hal pertama yang saya lakukan adalah membeli Oyster Card, kartu ini berfungsi untuk menaiki tube atau bis secara gratis, terdapat banyak pilihan, mau yang 1 hari, 3 hari atau 7 hari dengan harga dan zona yang bermacam-macam. Saran saya jika mau lengkap belilah hingga zona 6, seperti saya yang membelinya dengan harga 50 Poundsterling/Pounds.

Setelah itu saya menaiki tube dan menuju King’s Cross tempat dimana saya stay yang merupakan Piccadily line. Line ini menurut saya adalah line yang menghubungkan ke semua arah, karena letaknya berada di tengah-tengah dan membelah kota London.

Perjalanan dari Heathrow menuju King’s Cross memakan waktu 1 jam karena banyaknya stasiun yang di lalui, setelah sampai saya langsung menuju pintu exit yang disarankan oleh pihak hostel. Begitu keluar dari stasiun tube, udara London langsung menerpa saya dan merasakan malamnya yang sangat indah. Alunan music yang diiringi para pemusik jalanan dan sibuknya jalanan kota London membuat saya semakin yakin bahwa this is one of my dream city.

Hostel saya hanya berjarak 10 menit dari King’s cross dan ini merupakan salah satu hostel yang ratingnya bagus. Namanya Clink 78 Hostel London, bisa dibooking melalui situs hostel.com atau hostelworld.com. Anyway, ini sudah include sarapan dengan harga mulai dari 250.000IDR per malam.

Malam hamper habis, begitupun perut saya juga hamper habis… isinya… Saya menuju restaurant yang penuh dengan orang Inggris yaitu The Five Guys, letaknya strategis dan persis di depan stasiun King’s Cross. Saya menghabiskan 8 Pounds, untuk Burger, Kentang goreng, dan minuman ukuran besar.

Rasanya enak banget, bener-bener gak ada kurangnya dikitpun. You should try then.


Day 2
Petualangan kedua saya dimulai dengan Conference dari perusahaan terlebih dahulu sampai pukul 12 dan dilanjutkan dengan jalan-jalan versi on the spot.. eh salah maksudnya versi saya.

Hari kedua saya fokuskan ke daerah yang penuh dengan keajaiban, yaitu Big Ben, Westminster Abbey, London Eye, dan juga Trafalgar Square.

Bigben sangat memukau saat pertama kali dilihat, benar-benar bangunan yang tampak megah dan dilapisi warna coklatnya, di seberangnya tinggal berjalan kaki terdapat gereja Westminster yang juga tidak kalah megahnya dilapisi dengan warna abu-abu.

Area ini memang ramai dengan turis karena spot satu tempat ke tempat yang lain sanat berdekatan. Setelah berkunjung dan berfoto ria di Westminter Abbey saya berjalan kaki melewati jembatan yang sering sekali menjadi temoat lokasi syuting film-film barat, jembatan ini mengantarkan saya menuju arah lawannya Bigben yaitu, London Eye. Ternyata minggu ini adlah hari liburnya orang eropa, sehingga daerah ini benar-benar padat dan banyak tawaran promo untuk menaiki atraksi yang ada di daerah tersebut.

Saya tertarik dengan tawaran paket promo London Eye + Madame Tussauds + Shrek Adventure sebesar 50 Pounds, ini benar-benar menghemat 20 Pounds. Lumayan kan yang harusnya dapet 2 jadi dapet 3 wahana?

Akhirnya setelah membelinya, saya mulai memasuki wahana permainan yang pertama yaitu Shrek Adventure! Wahana ini cukup unik dikarenakan tidak ada di Indonesia, ceritanya adalah perjalanan mencari Shrek yang menaiki bus, menemui sleeping beauty, bertanya pada pinokio dan masih banyak lagi. Didalamnya tidak boleh mengambil gambar, sehingga tidak ada dokumentasi dalam wahana permainan ini hehe.

Setelah selesai, saya langsung menyebrang ke wahana yang kedua karena waktu sudah cukup sore yaitu London Eye. Kalau ini tidak boleh terlewatkan karena merupakan icon dari kota yang sangat cantik ini. Menaiki London Eye butuh kesabaran karena super duper ngantri tapi tenang saja.. cepat kok antriannya. Setelah menunggu kurang lebih 20 menit, akhirnya saya menaiki gelas kaca yang cukup untuk 15 orang kayaknya. Semuanya terbuat dari kaca sehingga bisa melihat kota London dari sudut manapun, saya mengambil foto dari sisi barat, timur, tenggara, dan bahkan hampir di setiap sudut hahaha.

London eye memang sangat cantik tetapi waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore sehingga matahari sudah hampir lelah, alhasil saya juga siap-siap kembali ke hostel sekaligus mencari makan malam. Sambil menuju kingscross saya sambal melihat kanan-kiri restoran mana yang menjadi sasaran malam mini.. dan ternyata tujuan saya jatuh pada Indian Lounge, resto India yang jadi rekomendasi trip advisor ini sudah membuat lidah saya bergoyang.

Ketika masuk dan duduk, ternyata tempat ini cukup fancy dan harga cukup membuat kantong terkuras hahaha.. bayangkan saja untuk 1 orang menghabiskan 30 Pounds atau sekitar 450.000 Rupiah untuk 1 Nasi Biryani, chicken tika, salad dan 2 air mineral… cukup mahal dan cukup sekian untuk malam kedua ini karena saya lelah dan kembali ke hotel.


DAY 3
Perjalanan hari ini akan di sponsori oleh Hop-on Hop-off bus! Kenapa saya menggunakan ini? Karena saya tidak mau ada satu tempat wisata di London yang kelewatan oleh saya. Keuntungan lainnya adalah saya bisa naik turun sesuka saya dan juga disediakan fasilitas wi-fi di dalam busnya. Yang lebih bahagianya lagi adalah saya membeli untuk 1 hari dan ternyata diberi bonus untuk 2 hari. Alhasil saya makin merasa tidak rugi.

Perjalanan dimulai dari Trafalgar square, saya menaiki bus ini dan turun di Horse Guard Parade dikarenakan ingin melihat upacara pergantian penjaga yang cukup unik, karena tekat sedikit akhirnya saya berfoto ria saja bersama penjaganya.. hehehe..

Ternyata Horse Guard Parade ini cukup luas, dibelakangnya terdapat lapangan yang luas. Setelah puas berfoto saya kembali menaiki busnya dan berencana mengelilingi kota London terlebih dahulu. Manfaat dari Hop-on Hop-off adalah kita dapat mengunjungi tempat wisata yang ada di hampir semua belahan kota London. Setelah saya memutarkan 1 ronde rute bus ini, tujuan saya adalah turun di Tower Bridge of London dan London Castle, sangat menarik. Ketika saya turun saya tidak terfikir bahwa jembatan dan bangunan ini sangat megah, benar-benar membawa saya kembali ke zaman kerjaan dulu kala.

Saya berfoto menyebrangi jembatan ini dan juga mencicipi salah satu makanan sejenis kacang yang rasanya cukup enak dan menghangatkan tubuh. Lumayan dingin-dingin ada yang menghangatkan hahaha..

Setelah berfoto ria saya kembali menuju ke London Castle, dari luar sudah tampak antrian yang sangat panjang untuk memasuki tempat wisata ini. Setelah menempuh antrian yang cukup panjang akhirnya saya masuk dan mulai melihat kemegahan isi yang ada didalam istana ini dengan menghabiskan waktu sekitar 2 jam yang kurang untuk melihat semuanya secara detail.

Setelah puas didalam, akhirnya perut sayapun kelaparan. Saya memilih untuk makan sesuai itinerary saya, yaitu Jamie Italian’s! Ini adalah salah satu restoran milik koki ternama di Inggris namanya Jamie Olivier. Gampang banget tempatnya, ini jadi sebelahan sama Hilton Hotel yang ada di seberang London Castle (Harus meyebrangi tower bridge of London dulu ya). Harga makanannya juga sangat worth it, yaitu 25 Pounds untuk 3 menu (Starter, Main Course, and Dessert + Drink). Enakkan kan? Dan kalo menanyakan rasanya udah pasti jawabannya “Maknyussss”

Makan sudah, foto sudah, apalagi ya yang belum? Ohiya, saya baru inget kalo masih punya tiket madame tussauds London!!! Alhasil, saya memutuskan untuk mengisi sore ini dengan menuju ke Madame Tussauds langsung menggunakan tube. Perjalanan ke Madame Tussauds memakan waktu 20 menit, karena sudah 1 line dengan tube yang ada di dekat Jamie Italian’s.

Sampai sudah saya di depan tube madame tussauds, langsung saja saya masuk dan menukarnya dengan tiket yang baru. Antrian panjang juga terjadi lagi dan lagi-lagi dikarenakan liburan. Akan tetapi, orangnya lebih beragam dari berbagai Negara, bahkan sekolompok tour dari Indonesia juga ada :’) ada temen juga ya akhirnya hahaha..

Seperti biasa, saya berfoto-foto dengan replika lilin dari artis-artis ternama dan yang paling menakjubkan adalah ada patung Nelson Mandela yang menggunakan batik!! Sebagai Duta Batik bagaimana tidak bangga ada patung orang luar yang menggunakannya.

Well, karena saya ingin bertemu dengan kawan PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) akhirnya saya tidak begitu lama dan lagian dalamnya ternyata tidak begitu jauh dengan yang ada di Bangkok atau Shanghai. Saya menaiki Hop-on Hop-off kembali dan menuju Regent Street. Jalan ini adalah jalan yang dikelilingi took-toko fashion, dari mulai kepala hingga kaki ada! Harganya? Jauh lebih murah disini dibandingkan di Indonesia.

Sambil menunggu kedatangan teman saya, akhirnya saya berjalan-jalan sedikit saja disekitaran sini. Bener-bener jauh lebih murah lho, saya menemukan baju di salah satu brand yang harganya 1 juta dan disini cuma 400rb saja. Alhasil saya beli juga deh ya :p


Berjalan-jalan memang tak mengenal waktu, setelah 30 menit akhirnya kawan saya pun datang dan akhirnya saya diajak ke China Town yang memang tidak jauh dari Regent Street tersebut. Saya diajak makan di salah satu restoran china yang ‘all you can eat’ dan saya langsung tersontak “INI BARU MAKAAAAAAAAN! HAHAHAHA” makan cuma 8 Pounds dan sepuasnya + ketemu nasi. Nikmat maka yang kau dustakan? J

Makan sampe kenyang dengan piring yang sama ini menjadi prinsip dari restoran ini dan ternyata tidak cuma satu restoran saja, ada beberapa restoran seperti ini di China Town London.. Ah besok-besok makan disini lagi aja!


Day 4
Hari 4 ini diisi dengan liburan menuju tempat-tempat bersejarah “#2” kenapa pake 2? Karena ini hari kedua untuk hari-hari tempat wisata bersejarah hahaha..

Tujuan pertama saya adalah ke St. Paul Cathderal, gereja ini juga dilewati dengan jalur Ho-on Hop-off jadi yasudah saya tinggal menikmati saja rasa percuma yang diberikan kemarin untuk tiket ini selama dua hari. Setelah perjalanan yang cukup lama sekitar 20 menit akhirnya saya turun di gereja yang sangat megah ini, saya berfoto diluar gerejanya karena memang pilar dan arsitektur dari gereja ini benar-benar memukau.

Saya berencana untuk masuk ke dalam karena dibuku dituliskan gratis untuk masuk ke dalamnya, tetapi tiba-tiba saya disuruh bayar! Dan bayarnnya cukup mahal untuk sebuah gereja, yaitu 8 Pounds. Saya langsung menolaknya dan keluar saja. Jadi usul punya usul, ternyata dahulu kala gereja ini tidak bayar akan tetapi karena makin kesini makin banyak orang baik turis local maupun turis asing datang untuk melihat, akhirnya dijadikannya pungutan bayaran untuk memasuki gereja ini.

Karena perut sudah keroncongan juga, akhirnya saya memutuskan untuk mencari makan dulu. Karena saya ingat, ada restoran yang ingin saya coba di dekat London Eye, berangkatlah kesana dengan menggunakan Hop-on Hop off lagi. Saya turun persis di station untuk London Eye dan berjalan sedikit ke restoran ini. Fast food restoran ini lumayan cukup murah dengan porsi yang segede gaban :”) Harganya adalah 8 Pounds untuk fish and cips atau chicken and chips atau sausages and chips.

Ohiya, jangan lupa kalau bepergian itu membawa saus sambal dari Indonesia bagi yang suka pedas karena orang luar jarang yang suka peds sehingga mereka kebanyakan adanya saus tomat. So, kalo saya sih selalu membawa sambel sachet-an biar rasanya lebih nagih hahahaha..

Anyway, setelah perut terisi dengan makanan yang tidak sehat tadi, saya langsung menyebrang untuk mengambil gambar di sisi lain dari Big Ben yaitu dari jembatan penyebrangannya. Lumayan lah ya untuk stok foto dari sisi yang berbeda. Sehabis itu saya langsung berjalanan kaki menuju Websminter Abbey, ini adalah gereja tua di dekat Bigben yang berada di tengah kota. Satu kata: sangat bagus. Bener-bener bagus sih kalo menurut saya karena memang dari luar sudah keliatan megah sekali.

Puas melihat dan berfoto-foto dengan Websminster Abbey, saya langsung menaiki Hop-on Hop-off lagi menuju Hyde Park yang cukup jauh dari pusat kota. Taman ini sangat terkenal oleh orang Inggris untuk bersantai ria, ngobrol-ngobrol, atau bahkan piknik. Ketika sampai, benar saja! Taman ini begitu luas dan hijau seperti yang ada di film-film drama Inggris haha.. saya seketika langsung duduk di rumput yang sangat segar itu dan berfikir sejenak ‘kalau di Indonesia ada, pasti setiap pulang kantor atau kuliah saya langsung kesini tapi kalopun ada paling isinya alay-alay atau dibuat pacaran ya? Hahaha..

Karena mengejar waktu untuk mengunjungi Kensington Palace, saya langsung bergegas untuk menaiki hop-on hop-off kembali dan benar saja bus yang saya naiki adalah bus terakhir yang beroperasi pada hari itu. Saya turun di pemberhentian bus Kensington Palace dan bergegas menuju areanya. Ternyata, tempat ini sangat luas karena terdiri dari tamannya juga. Taman disini juga sangat indah, terdapat kolam besar yang dilengkapi angsa-angsa putih yang cantik dan juga banyak sekali keluarga yang sedang membawa anak-anaknya bermain bola, basket, dan lain-lain. Ketika sampai di depannya istana ini sudah tutup. Jadi yasudah foto saja di depannya. Kensington Palace ini juga salah satu destinasi turis yang cukup terkenal dan masuk di daftar list trip advisor.

Processed with VSCO with hb2 presetHari sudah menunjukkan pukul 18.00, saya menuju stasiun tube yang berada di dekat situ dan menuju kembali ke are hostel (King’s Cross Station).


Day 5
Perjalanan pada hari ini di dedikasikan untuk stadium tour karena siapa yang tidak kenal club bola yang berasal dari Inggris? Chelsea? Manchester United? Manchester City? Arsenal? Wah banyak lah ya pokoknya. Tujuan saya adalah atleast saya memasuki atau mengikuti salah satu dari stadium tour nya mereka.

Tujuan utama saya adalah ke Emirates Stadium yaitu kandang dari Arsenal, stasiun dari stadion ini namanya sama yaitu Arsenal Stasion. Kalau dari hostel saya tinggal naik Piccadily line dan turun di stasiun ini, tidak jauh kok.

Perjalanan memakan waktu sekitar 15 menit dan sampai di stasiunnya, setelah turun nanti langsung ikutin saja petunjuknya. Yang pasti keluar stasiun itu ke kanan dan ikutin jalan aja nanti juga ketemu sendiri stadionnya. Pertama kali melihat stadion ini, langsung saya terfikir ‘kok kalau orang luar punya selalu keren-keren ya’ dan saya sendiri pun tidak menyangka akan berada di depan stadion ini. Langsung saja saya berfoto-foto dan mencari tahu lokasi stadion tournya.. Well, ternyata hari tidak berpihak padaku. Hari ini stadion tournya libur alias tutup. Yasudahlah ya, akhirnya saya berfoto saja di depannya, mengamati apapun yang ada di depannya, dan melihat semuanya dari luar :’)

Dari Arsenal, kita menuju warna yang berlawanan yaitu Biru! Yes benar, saya langsung menuju Stamford Bridge kandangnya Chelsea, lokasi stadion ini lumayan cukup jauh dari tempatny Arsenal. Harus berganti 2 stasion untuk mencapainya. Ketika saya turun di stasionnya, langsung banyak orang yang memakai baju biru dan membawa banner atau memakai syal Chelsea. Ternyata hari ini sedang ada pertandingan Chelsea melawan Manchester United. WAH KESEMPATAN YANG SANGAT JARANG! Tetapi tiket sudah habis terjual dari 2 hari yang lalu ternyata, ada calo yang jual tetapi harganya tidak masuk budget backpacker hahaha.. yaudah mau tidak mau saya hanya berfoto dari luar dan lagi-lagi tidak ada stadion tour karena sedan ada pertandingan.. Nasib ya nasib..

Saya menikmati keramaian yang ada di depan Stamford Bridge ini, seru sekali bisa menjadi bagian dari mereka, kehebohannya begitu terasa. Kegiatan setelah ini adalah saya kembali lagi ke Bigben untuk foto menggunakan batik, pasti pada bingung ya “Big Ben lagi Big Ben lagi” hahaha tapi ya emang gitu.. Pusat kotanya memang disitu-situ aja dan yang rame turis juga disitu-situ aja. Saya mengambil beberapa foto dan melanjutkan perjalanan di malam terakhir ini di Oxford Street dan Regent Street karena ingin membelikan beberapa titipan.

Ternyata, toko-toko dijalan ini kalau hari libur tutupnya malah lebih cepat yaitu jam 6 sore, sedangkan kalo hari biasa tutupnya malah lebih malam yaitu jam 10. Lumayan cukup aneh ya haha.. yaudah saya menghabiskan waktu mengikuti keramaian yang ada di jalan situ dan memberhentikannya untuk makan malam di China town dengan makan resto all you can eat yang berbeda. Harganya 8,5 Pounds tapi makananya macam di Hanamasa, enak-enak banget hahaha..


Day 6
Hari Senin tanggal 24 Oktober 2016, saya bangun sangat pagi untuk packing semua barang saya karena flight saya kembali ke Indonesia akan berada pada pukul 21.40 waktu bagian London.

Saya bergegas untuk sarapan dan mendatangi Konferensi hari terakhir yang mulai pukul 8 pagi di Farrer and Co. Pekerjaan sepert ini yang saya suka, kerja sambal liburan memang menyenangkan sekali ya hahaha.. selesai conference sekitar pukul 12.00 WIB saya bergegas ke Victoria Station karena saya sudah membeli tuket menuju Harry Potter oukul 13.00, Karen letak Harry Potter ini bukan berada di kota London sehingga saya harus naik bus dulu sekitar 1 jam (Watford) tetapi tenang saja, tiket seharga 66 Pounds ini sudah termasuk tiket bus pulang-pergi kok.

Harry Potter Musuem ini adalah tempat asal-usul dan pembuatan film harry potter dari awal hingga akhir. Tempat ini sangat ramai dikunjungi turis, bayangkan saya harus memesan seminggu sebelumnya untuk membeli tiketnya dikarenakan minatnya begitu tinggi dan sangat jarang di dunia ini. Jadi, menurut saya mumpung ke London ya sekalian aja.. kapan lagi kesini yak an.

Sesampainya di Harry Potter, saya langsung masuk dan mengantri. Ternyata, benar-benar menakjubkan sekali. Saya sampai tidak menyangka bahwa dalamnya akan seperti ini, benar-benar detail dan dijelaskan satu persatu dari mulai tokoh, adegan yang ini itu, dan juga tempat pembuatannya. Well, it’s worth to visit guys!

Ohiya, 1 tiket hanya diberi waktu maksimal 3 jam. Jadi gak bisa lama-lama di dalamnya yak arena gentian dengan orang lainnya dan jangan lupa minum Butter Beernya Harry Potter karena sangat jarang ditemukan dan cuma ada disini guys.

Setelah 3 jam puas berfoto-foto saya langsung bergegas keluar menuju tempat bis dimana saya diturunukan untuk kembali ke kota London. Perjalanan kembali 1 jam dan diturunkan di stasiun yang sama. Saya menuju mall yang ada disebelah untuk makan malam karena waktu sudah menunjukkan pukul 16:30, saya makan di salah satu resto Italy yang juga all you can eat. Ah! Benar-benar dewa missal makan dengan harga 8-9 Pounds tapi all you can eat, Benar-benar tidak merugikan kantong hahaha.. Saya makan Pizza dan Spaghetti dengan berbagai rasa sampai perut kenyang. Setelah puas mencicipi makanan yang ada di resto ini, saya langsung menuju hotel karena waktu sudah menunjukkan 17:30 sementara flight saya jam 21.40.

Saya kembali ke hotelm mengambil koper dan menaiki Tube menuju bandara. Untungnya tube saya satu line dengan Heathrow jadinya tidak perlu transit-transit lagi hehe, Perjalanan memakan waktu 1 jam dan saya sampai sana pukul 20.00, langsung check in dan juga mengantri di Imigrasi.

Well, berakhirlah sudah petualangan saya di kota yang sangat Lovable ini. I’m definitely will come back here soon! See you London dan seisinya! :)

Rincian Pengeluaran:
Pesawat Jakarta - KL 1.100.000 IDR (PP)
KL- London 6.450.000 IDR (PP)
Oyster card 50 Pounds
Visa 130 USD
Hostel (5 Malam) 1.250.000 IDR
Makan Siang 40 Pounds (5 kali)
Makan Malam 54 Pounds (6 Kali)
Harry Potter 66 Pounds
Wisata 1 paket 50 Pounds
Total 6D5N All-in 14.455.260 IDR
*NB:
1 USD : 13.5000
1 Pounds : 15.000
And Here’s my Itinerary!
ITINERARY LONDON
Day 1
Buckingham Palace
National Gallery and Trafalgar Square
Banqueting House
Horse Guards Parade
Big Ben and Parlement House
Westminster Abbey
Sea Life Aquarium
London Eye
Day 2
Bond Street
Oxford Street
Regent Street
Lunch at Jamie’s Itaian (Covent Garden)
Covent Garden
China town (Dinner)
Day 3
Tennis Wimbledon Museum
Chelsea Stadion – Stamford Bridge
Arsenal Stadion – Emirates Stadion
Wembley Stadion
Day 4
Tower Bridge
Tower of London
Kensington Palace
Kensington Garden
Harrods
Hyde Park
Day 5
Natural History Museum
Science Museum
Victoria and Albert Museum
British Museum
St. Paul Cathedral
Day 6
Cutty Stark
Painted Hall
The Queen’s House
National Maritime House
Royal Observatory
Greenwich
Thank you :)

#BDLondon #BDEngland #BDInternasional #BackpackerDunia #MelancongCoy




Ingin tulisanmu di Publish di melancongcoy.com ? kirimkann tulisan cerita perjalananmu ke email melancongcoy@gmail.com dengan subjek "Tulisan Pelancong".

Wednesday 23 November 2016

Tips Traveling Ke Beijing, CHINA

"TIPS TRAVELING KE BEIJING"
Created by Jatidiri Ono

Hi teman-teman! Mau berbagi secara singkat, padat dan (semoga) jelas tentang perjalanan kami di daratan China, kurang lebih selama 2 minggu dari pertengahan Oktober - November 2016. Meskipun cuacanya sendiri cukup dingin, bervariasi dan berangin dengan suhu 15 derajat Celcius pada saat siang dan 6 derajat Celcius pada saat malam, namun pemandangan pada saat Autumn sangat indah.

Thanks to AirAsia promo karena saya bisa mendapatkan harga tiket CGK - KUL - PEK (Beijing) dan PVG (Shanghai) - KUL - CGK lebih murah daripada tiket pulang pergi menuju wilayah Indonesia tengah hehehe Rute perjalanan yang kami pilih di durasi yang cukup terbatas ini hanya dari Beijing – Xi’an – Shanghai, tapi kali ini yang saya bahas satu per satu ya mulai dari Beijing...

1. Internet dan telekomunikasi

Cina terkenal dengan The Great Firewall-nya, segala jenis service dari Google, Facebook, LINE Messenger dan banyak situs internasional lainnya diblock, kalau WhatsApp sih masih lancar-lancar aja ya. Pastikan sebelumnya sudah download beberapa aplikasi VPN untuk di handphone, minimal 2 lah karena kalau misalnya yang satu bermasalah, usahakan selalu ada cadangan. Kebayang kan ribetnya harus nyalain VPN dulu biar bisa pakai Google Translate. Untuk beli simcard pun cukup susah, karena tidak tersedia di airport atau minimart-minimart seperti di banyak negara tetangga. Kami saat itu kesulitan untuk mencari kantor perwakilan/gerai provider dan mereka tidak memiliki semacam paket internet untuk turis dan berbagai protokol yang ribet dan memakan waktu. Tapi ya paling tidak akhirnya dapat juga sebesar 6GB Data yang akhirnya habis dalam 2 minggu saja.. Saran saya, pergunakan apps Google Trips untuk teman-teman yang senang rencana perjalanannya terperinci, Maps dan Beijing Metro Maps untuk memudahkan mencari lokasi.


2. Toilet

Untuk toilet di Beijing, sebelum berangkat sudah diwanti-wanti tentang masalah ini. Dan memang benar adanya...... Lucunya menurut saya teknologi, bangunan dan fasilitas di Beijing sudah modern (atau paling tidak retro modern hahaha) namun untuk urusan toilet umum ini sudah tidak bisa saya ungkapkan lagi dengan kata-kata. Saran saya, kalau tidak kebelet-kebelet banget mending tidak perlu, atau sekalian cari di pusat perbelanjaan. Paling tidak sudah "ramah turis" hahaha


3. Transportasi

Untuk Beijing Subway, selalu ada pemeriksaan xray di lantai concourse-nya. Menurut saya, tarif Beijing Subway merupakan salah satu yang termurah yang pernah saya coba di Asia. Ada yang modern dan ada yang tua (terutama di Line 1 dan 2), bahkan lebih tua dari usia Ibu saya hahaha. Untuk Line 1 dan Line 2, sepertinya saya tidak pernah mendapatkan tempat duduk mau itu di peak hour atau tidak. Untuk peak hour, mental memang harus diasah terlebih dahulu karena terasa seperti hukum rimba di sana hahaha Lebih baik membeli Yikatong (sejenis EZ Link di Singapore), lebih murah dan lebih cepat. Saran saya, sebelum ke Beijing alangkah baiknya kalau rajin berolahraga, dimulai dari jalan cepat atau lari, karena saya tidak menemukan adanya eskalator di sana, lift pun jarang (mimpi buruk untuk yang sedang membawa koper)


Untuk taksi, usahakan selalu menggunakan meter (argometer) yang mana hal itu akan sangat jarang terjadi. Jadi lebih baik bertanya dulu kepada resepsionis atau teman-teman lokal untuk kisaran harganya. Jangan ragu-ragu untuk menawar lebih dari setengah harga yang diminta! Namanya juga usaha hehehe

4. Great Wall

Kami semua memilih di Mutianyu section. Memang sedikit lebih jauh dari Badaling Section namun lebih sepi dan pemandangannya lebih bagus (kalau kata teman kami yang sudah mengunjungi beberapa section sebelumnya). 



Kurang lebih sekitar 2,5 jam menuju ke sana by public bus dengan nomer 916Express (Kuai) kemudian turun di Huairou. Setelah sampai Huairou, jangan tercengang dan terpojok dengan tawaran supir-supir minivan. Mereka sangat ngotot! Langsung saja menuju ke pangkalan taksi karena rupanya taksi di sana menggunakan argometer. Bilang saja mau ke Mutianyu, kalau bisa janjian juga nantinya untuk dijemput pada saat pulang. Sebagai bonus, cobalah menaiki dengan cable car dan turun dengan toboggan (sejenis LUGE kalau di Sentosa - Singapore). Kapan lagi cobain sejenis perosotan di salah satu Seven Wonders di dunia.


5. Food

Jangan mengira kalau Chinese food di sana sama dengan di Indonesia karena ternyata sangat banyak bedanya hahaha Di sana kebanyakan makanan sangat greasy dan kurang rempah. Sepertinya Chinese food di Indonesia lebih dipengaruhi oleh Cantonese food dan budaya peranakan jadi lebih banyak bumbu (dan msg). Untuk teman-teman muslim, ada beberapa restoran halal yang menjual daging-daging domba dan kambing terutama di daerah turis seperti Wangfujing atau Sanlitun.


Peking duck-nya terlalu menawan dari segi presentasi dan rasa. Benar-benar kulit dan lemak bebek bisa lumer di mulut begitu saja hahaha Untuk urutan favorit menurut saya, Sijiminfu - Dadong - Quanjude. Menurut selera saya lho ya, Dadong dan Quanjude juga enak banget tapi tidak setasty Sijiminfu, selain itu sudah sangat touristy.

Beberapa conclusion saya dari Beijing yang mungkin bisa saya highlight antara lain:

1. Beijing tidak luas, namun SANGAT LUAS. Bersiaplah berjalan minimal 1 kilometer dari exit Subway menuju tourist attraction.

2. Maklumi saja perlakuan dari para lokal. Memang begitu adanya. Harus sabar! Hahahaha Jangan membalas api dengan api. Usahakan tetap santun yang dapat mencerminkan image baik budaya, bangsa dan negara kita. 

3. Beijing relatif terjangkau. Masih jauh lebih murah dari Hong Kong ataupun Singapore. Bijaklah dalam berbelanja dan terutama menawar. Tidak semua toko yang terlihat bonafid menerima kartu kredit Visa/Mastercard.

4. Hati-hati kalau menyeberang, berjalan di trotoar pun harus hati-hati (mungkin ada ranjau hehehe atau orang yang bersepeda)

5. Selalu sedia tissue basah atau botol air untuk penggunaan di toilet umum. Atau mungkin masker karena Beijing juga terkenal dengan polusinya (pada saat di sana sih tidak terlalu terasa entah kenapa, mungkin karena dingin)


Semoga dapat menginspirasi teman-teman BD sekalian untuk mengunjungi Beijing. Mohon maaf foto-fotonya bisa kebanyakan kalau saya upload semua dalam satu post ini. Untuk foto-foto yang lebih banyak dan detail mungkin bisa dilihat di account instagram saya di instagram.com/identityono

Untuk perjalanan selanjutnya di Xi'an dan Shanghai akan menyusul hehehe. Boleh dilihat post selanjutnya di link berikut : Tips Traveling ke Xi'an dan Shanghai

#BDChina #BDCina #BDBeijing #MelancongCoy

Summer Palace.

Birdnest Olympic.

Tipikal menu breakfast para warga Beijing. Disantap selagi di perjalanan sembari berjalan kaki.

Forbidden City dari Jingshan Park. Di bagian utara Forbidden City.

The most beautiful Peking Duck i've ever seen. Located in Sijiminfu Restaurant.

Sanlitun Village.

Spicy Beef Brisket Noodle, bisa dicoba di daerah Sanlitun. Ditemani oleh sebotol Nougat Soymilk.

Wangfujing Street.

Mutianyu Section.

Di depan forbidden City. Harus sabar dalam mengantri di sini.



#BDChina #BDCina #BDBeijing #MelancongCoy



Ingin tulisanmu di Publish di melancongcoy.com ? kirimkann tulisan cerita perjalananmu ke email melancongcoy@gmail.com dengan subjek "Tulisan Pelancong".